You are currently viewing RAPAT PERSIAPAN UHB (ULANGAN HARIAN BERSAMA) DAN PEMBINAAN DEWAN ASATIDZ MTs WI Kebarongan

RAPAT PERSIAPAN UHB (ULANGAN HARIAN BERSAMA) DAN PEMBINAAN DEWAN ASATIDZ MTs WI Kebarongan

Kebarongan, 20 September 2022

Pada hari Selasa, 20 September 2022 yang lalu, MTs WI Kebarongan menggelar rapat persiapan pelaksanaan UHB (Ulangan Harian Bersama) Semester Gasal Tahun Pelajaran 2022/2023 sekaligus pembinaan dewan asatidz MTs WI Kebarongan. Beliau menekankan bahwa ASN (Aparatur Sipil Negara) Kemenag Banyumas khususnya yang ada di MTs WI Kebarongan harus memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Beliau mengamanatkan kepada seluruh  untuk memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari lima budaya kerja Kementerian Agama Banyumas yaitu :

  1. Integritas
  2. Profesionalitas
  3. Inovasi
  4. Tanggung Jawab
  5. Keteladanan

Lima budaya kerja Kementerian Agama Banyumas . Pertama, Seorang guru yang berintegritas adalah guru yang mampu berpegang teguh pada nilai-nilai karakter seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan memiliki rasa kepedulian yang tinggi. Kedua, Profesionalitas seorang guru dapat dilihat dari kemampuan mereka dalam menguasai bidang keilmuan yang diajarkannya, trampil melaksanakan proses pengajaran sehingga mampu mendidik dan mengajar siswa dan  senantiasa mau meningkatkan kemampuan yang berhubungan dengan tugas profesinya. Ketiga, Selain itu juga budaya seorang guru yang harus dilestarikan yaitu mempunyai sikap inovasi yakni senantiasa mampu memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan yang ada saat itu. Di tengah perkembangan zaman yang semakin maju, masalah yang muncul pun juga semakin bervariasi. Keempat, tanggung jawab guru adalah mengajarkan ilmu, mendidik, melatih keterampilan hidup, memberikan bimbingan dan pengarahan dan memberikan motivasi. Kelima, Keteladanan guru merupakan tindakan penanaman akhlak yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki profesi dengan menghargai ucapan, sikap dan perilaku sehingga dapat ditiru orang lain yang dilakukan oleh pengajar kepada peserta didik.

Beliau berharap seluruh Asatidz dsn karyawan MTs WI Kebarongan memiliki dan mengamalkan lima budaya kerja Kementerian Agama Banyumas dimanapun, kapanpun dan dalam situasi apapun. Seperti yang telah kita ketahui bersama baru-baru ini pemerintah menaikkan BBM (Bahan Bakar Minyak).Sehubungan dengan kenaikan harga BBM jangan membuat kita panik, frustasi atau marah-marah dan menyalahkan pemerintah karena membuat kehidupan kita menjadi sulit. 

Lalu bagaimana kita sebagai seorang guru yang baik dalam menyikapi hal tersebut dengan bijak? Ada beberapa solusi yang bisa ditempuh dalam menyikapinya tidak lain dengan BBM (Berusaha, Berdo’a Maksimal). Ada beberapa unsur BBM (Berusaha, Berdo’a Maksimal) diantaranya :

  1. BENSIN (Berbaik dengan Sesama Insan)
  2. PERTALIT (Perangi Tabiat Pelit)
  3. PERTAMAK (Perangi Tabiat Maksiat)
  4. SOLAR (Shalat Lebih Rajin)
  5. PREMIUM (Prei Makan Dan Minum)

Atas izin Allah Swt hidup kita akan tercukupi dengan menerapkan lima unsur BBM (Berusaha, Berdo’a Maksimal). Intinya kita harus tetap bersyukur karena Allah masih memberi kita usia dengan kesehatan dan kebahagian. Mari kita tetap bekerja dengan semangat dan optimis menyosong hari–hari ke depan untuk Indonesia yang lebih baik pada umumnya dan untuk kemajuan MTs WI Kebarongan pada khususnya. (Tim redaksi MTs WI Kebarongan)

Leave a Reply