You are currently viewing SOSIALISASI IMPLEMENTASI KURMA (KURIKULUM MERDEKA BELAJAR) DI MTs WI Kebarongan

SOSIALISASI IMPLEMENTASI KURMA (KURIKULUM MERDEKA BELAJAR) DI MTs WI Kebarongan

Di awal tahun ajaran baru 2022-2023 MTs WI Kebarongan mengadakan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar yang bertujuan untuk mempersiapkan guru agar mengetahui lebih lanjut tentang kurikulum Merdeka sehingga bisa mempraktikkan pada tahun pelajaran berikutnya.  Acara tersebut diikuti oleh seluruh Asatidz MTs WI Kebarongan sebanyak 35 orang, Rabu (20/07).

Kepala Madrasah Ustadz Syahidin S.Ag dalam sambutannnya saat membuka acara  mengatakan bahwa sejak dulu sudah menerapkan kurikulum Merdeka dengan cara santri belajar mulai dari jam 3 pagi, sholat tahajud, belajar lalu sholat subuh dilanjutkan mengaji dan shalat duha.

“ Harapannya setelah adanya kegiatan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka ini Asatidz di MTs WI Kebarongan paham dan mengerti tentang Kurikulum Merdeka sehingga pada akhirnya bisa mempraktikkan di tahun ajaran baru 2022-2023 ini, dengan dilaksanakannya kurikulum Merdeka ini akan meningkatkan mutu, baik guru maupun santri di MTs WI Kebarongan,”  pungkasnya.

Pelaksanaan sosialisasi berlangsung kurang lebih selama 3 jam. Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka sesuai dengan KMA 183 tahun 2022 sebagaimana yang disampaikan oleh narasumber Ibu Nurul Hidayah,S.Ag selaku pengawas Kan Kemenag Kab. Banyumas menerangkan tentang implementasi kurikulum merdeka.“ Kurikulum Merdeka belajar diterapkan secara bertahap mulai tahun 2022/2023 di MI, MTs dan MA secara terbatas pada Madrasah percontohan/piloting yang ditetapkan oleh Direktur Jendral Pendidikan Islam. Penguatan profil pelajar pada Madrasah diproyeksikan pada beberapa aspek yaitu Profil meliputi tema-tema  Hidup berkelanjutan, Kearifan lokal, Bhineka tunggal ika, Bangunlah jiwa raganya, Demokrasi Pancasila, Berekayasa dan berteknologi membangun NKRI, kewirausahaan, keberkerjaan,” terang Ibu Nurul Hidayah. Selanjutnya  beliau menyampaikan bahwa profil pelajar Rohmatalil ‘alamiin yaitu  berkeadaban, keteladanan, kewarganegaraan dan kebangsaan, mengambil jalan tengah, berimbang, lurus dan tegas, kesetaraan, musyawarah dan toleransi.  Kurikulum Merdeka ini bukan pengganti kurikulum 2013 tetapi justru kurikulum lanjutan dari kurikulum 2013. Kurikulum merdeka belajar mengedepankan pada proses bukan hasil. (Tim redaksi MTs WI Kebarongan)

Leave a Reply